Kreatif & Inovatif

kata kunci kegagalan adalah "HAMPIR", kata kunci motivasi adalah "NANTI", kata kunci sukses adalah "SEKARANG"

Penyakit Pascagempa : Apa Itu Leptospirosis?

Minggu, 11 Oktober 2009 | 08:57 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Dr. Intan Airlina Febiliawanti

KOMPAS.com – Salah satu penyakit pascagempa yang mengintai korban gempa adalah Leptospirosis. Penyakit ini adalah salah satu penyakit menular yang berasal dari hewan dan menjangkiti manusia dan termasuk penyakit zoonosis paling sering di dunia.

Leptospirosis disebabkan bakteri patogen berbentuk spiral genus Leptospira, famili leptospiraceae dan ordo spirochaetales. Genus Leptospira terdiri dari 2 spesies yaitu L interrogans yang patogen dan L biflexa bersifat saprofitik.

Angka kematian akibat leptospirosis tergolong tinggi, mencapai 5-40 persen. Infeksi ringan diperkirakan pada 90 persen kasus. Anak balita, orang lanjut usia dan penderita yang mempunyai daya tahan tubuh rendah mempunyai resiko kematian tinggi. Pada usia di atas 50 tahun, risiko kematiannya bisa mencapai 56 persen. Pada penderita ikterus yang sudah mengalami kerusakan hati, risiko kematiannya lebih tinggi.

Penularan penyakit ini bisa melalui tikus, babi, sapi, kambing, kuda, anjing, serangga, burung, landak, kelelawar dan tupai. Penyakit ini dapat menyerang semua usia, mayoritas berusia 10-39 tahun, maka bisa jadi usia adalah sebuah faktor risiko.

Di Indonesia, penularan paling sering adalah melalui tikus. Air kencing tikus terbawa banjir kemudian masuk ke tubuh manusia melalui permukaan kulit yang terluka, selaput lendir mata dan hidung. Bisa juga melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi
urine tikus yang terinfeksi leptospira. Sejauh ini tikus merupakan tempat berkembang biak dan sekaligus penyebar utama leptospirosis. Beberapa hewan lain seperti sapi, kambing, domba, kuda, babi, anjing dapat terserang leptospirosis, tetapi potensi menularkan ke manusia tidak sebesar tikus. Leptospirosis tidak menular langsung dari pasien ke pasien.

Masa inkubasi leptospirosis 2 – 26 hari. Sekali berada di aliran darah, bakteri ini bisa menyebar ke seluruh tubuh dan mengakibatkan gangguan khususnya hati dan ginjal. Pada ginjal kuman bisa menyebabkan peradangan ginjal dan kematian jaringan sampai gagal ginjal. Gangguan hati juga mungkin terjadi sehingga bisa menyebabkan ikterus (kulit berwarna kekuningan). Jika leptospira mengenai otot maka bisa menyebabkan pembengkakan, kerusakan jaringan hingga gangguan permeabilitas kapiler pembuluh darah
sedangkan gangguan paru yang sering terjadi adalah batuk darah.

Infeksi leptospirosis mempunyai gejala yang sangat bervariasi bahkan kadang hampir tidak ada gejala sehingga sering terjadi kesalahan dalam mendiagnosa. Hampir 15-40 persen penderita yang terinfeksi tidak bergejala tetapi pemeriksaan lab positif.

Masa inkubasi 7-12 hari dengan rentang 2-20 hari. Sekitar 90 persen penderita ikterus ringan, 5-10 persen ikterus berat yang sering dikenal sebagai penyakit Weil. Perjalanan penyakit leptospira terdiri dari 2 fase, yaitu fase septisemia dan fase imun. Pada periode peralihan fase selama 1-3 hari kondisi penderita membaik.

Fase awal dikenal sebagai fase septisemik atau fase leptospiremik karena bakteri dapat diisolasi dari darah, cairan serebrospinal dan sebagian besar jaringan tubuh.

Fase awal sekitar 4-7 hari, ditandai gejala nonspesifik seperti flu dengan beberapa variasinya. Manifestasi klinisnya demam, menggigil, lemas dan nyeri terutama tulang rusuk, punggung dan perut. Gejala lain adalah sakit tenggorokan, batuk, nyeri
dada, muntah darah, ruam, nyeri kepala frontal, fotofobia, gangguan mental, dan meningitis.

cara menghindari atau mengurangi resiko leptospirosis adalah dengan menghindari atau mengurangi kontak dengan binatang yang kira- kira terkena air atau lahan yang tercemar. Pakailah sarung tangan, baju dan kacamata pelindung. Perhatikan kebersihan lingkungan dan binatang pengerat seperti tikus harus diperhatikan.

Komplikasi tergantung dari perjalanan penyakit dan pengobatannya. Perkiraan kondisi penderita di masa depan tergantung dari ringan atau beratnya infeksi.

Filed under: Healty

Kopi Luwak : Kopi Termahal Di Dunia

Satu lagi bukti bahwa Indonesia memang negara yg unik luar biasa. Kopi Luwak, menjadi kopi yg terunik dan termahal di dunia, di Amerika dan Eropa untuk dapat meneguk secangkir kopi luwak harus rela membayar $50/cangkir atau sekitar 500 ribu rupiah. Kalau buat beli kopi kapal api seduh yg biasa dijual di warung kopi seharga 2000 perak berarti dapat 250 cangkir. Kalau saya sendirian yang konsumi itu cukup untu 8 bulan lebih, atau kalo mau dipaksain habis dalam 1 hari ….he.. bisa langsung muntaber. Kalau mau beli kiloan, harganya sekitar 5 juta rupiah/kg, benar-benar kopi ternahal di dunia. Baca entri selengkapnya »

Filed under: Secangkir Kopi, , ,

Smart Bikers : Jangan Pernah Menurunkan Anak dari Kanan

Biasanya, jika boncengin anak kecil sendirian, orang tua lebih memilih untuk mendudukkannya di jok depan. Bisa dilogika posisi anak lebih aman, disamping kelihatan oleh orang tua juga tubuh anak terjepit oleh orang tuanya. Ini efektif jika perjalanan jarak dekat, ngajak anak puter-puter komplek atau hanya sekedar mendiamkan anak ketika tidak mau ditinggal kerja.
Tapi, hati-hati ! saat menurunkannya … jangan pernah dari sebelah kanan. Terutama untuk motor jenis matic. Sangat berbahaya ! Pun begitu untuk motor bebek, jika kita lupa menetralkan gigi.
Ketika menurunkan anak, secara insting si anak akan mencoba mengamankan diri dengan meraih pegangan yang paling gampang direngkuh, dan … disebelah kanan motor itu adalah handel gas. Bisa dibayangkan jika ini terjadi, motor akan melonjak membawa serta orang tua dan si anak, akibatnya bisa diterka, minimal lecet, terkilir, berdarah, motor baret, … sayangkan ! Cara yang paling aman adalah menurunkan dari sebelah kiri, karena kadang kita lupa menetralkan posisi gigi, apalagi motor matic!

Be smart rider…!

Mukti prayitno
http://www.ttandem.co.cc

Filed under: HOT! News, SMART BIKERS, , , ,

RSS Sport!

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

RSS Headline News!

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

Masukkan Code ini K1-887CF7-6
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com